Paul, Si Gurita Peramal Mati pada Usia 2,5 Tahun

MASIH ingat dengan Paul, si gurita yang menjadi superstar Piala Dunia 2010 karena jitu menebak setiap laga Jerman? Termasuk meramalkan Spanyol bakal jadi juara dunia dengan mengalahkan Belanda?

Taman Laut Oberhausen, Jerman, mengonfirmasi bahwa Paul telah mati di kolamnya dalam usia 2,5 tahun, Selasa (26/10) pagi waktu setempat.

Juru bicara Taman Laut Oberhausen, Ariane Vieregge, mengatakan, sebelumnya Paul tampak baik-baik saja, tetapi tiba-tiba ditemukan sudah mati di kolamnya. "Normal bagi gurita mati pada usia itu dan Paul meninggal karena sebab alami," ujarnya.

Gurita jenis Octopus vulgaris seperti Paul memang hanya mampu hidup tak lebih dari tiga tahun. Sebelumnya, Paul tinggal di Weymouth, Inggris. Lalu, dia pindah ke Taman Laut Oberhausen, Jerman.

"Selama hidupnya, dia sangat menikmati akuarium tempat dia tinggal. Paul juga telah membuat takjub dunia karena mampu memprediksi hasil pertandingan sepak bola dengan tepat," kata Manajer Sea Life, Stefan Porwoll.

"Kami semua tumbuh secara alami dan dia tentu akan dirindukan banyak orang. Mungkin, kami akan mengubur Paul di lingkungan Sea Life dan membuat monumen tersendiri," ujarnya.

Paul sempat menjadi bahan pembicaraan nomor satu di Twitter, dikenal dengan sebutan "Pulpo Paul". Para pengguna Twitter dari berbagai negara dan bahasa bercuap-cuap mengomentari Paul.

Paul selalu memprediksi kemenangan Jerman pada enam pertandingan, termasuk dua laga sensasional saat tim "Panser" menumbangkan Inggris 4-1 dan Argentina 4-0.

Namun, Paul secara mengejutkan memilih Spanyol yang akan menang saat lawan Jerman pada laga semifinal. Ternyata, ramalam binatang berkaki delapan itu benar.

Paul pun sempat dicaci-maki pendukung Jerman. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa Paul mati dibunuh warga Jerman yang kecewa.

Sebaliknya, beberapa pengguna Twitter pendukung Spanyol sangat mengagumi kemampuan Paul. Bahkan, Pemerintah Spanyol menganugerahi Paul sebagai warga kehormatan Kota Carballino, Spanyol.

Paul pertama kali meramal pada Piala Eropa 2008. Ramalan Paul dua kali meleset. Pertama, pada babak penyisihan grup, 12 Juni 2008. Ketika itu, Paul meramal Jerman menjadi pemenang lawan Kroasia. Kenyataannya, Kroasia yang menang 2-1 atas Jerman.

Lalu, pada pertandingan final di Vienna, Austria. Sehari sebelumnya, 28 Juni 2008, Paul meramalkan Jerman jadi pemenang ditandai dengan Paul duduk di kotak berbendera Jerman sambil memakan kerang. Namun, keesokan harinya, striker Fernando Torres mampu menjebol gawang Jerman yang dijaga Oliver Kahn untuk membawa Spanyol tampil sebagai juara Piala Eropa.

Bagaimana cara meramal Paul? Manajemen Taman Laut Oberhausen menyediakan dua kotak yang ditandai dengan bendera tim yang akan bertanding. Lalu, Paul akan duduk di salah satu kotak untuk mengambil kerang dan memakannya. Kotak yang diduduki Paul yang akan memenangi pertandingan.

Beberapa stasiun televisi, termasuk stasiun televisi Jerman, NTV, selalu menyiarkan secara langsung aksi Paul dalam meramal. Penonton pun bisa melihat langsung aksi Paul tersebut.

Setelah Piala Dunia, banyak taman laut lainnya di seluruh dunia yang menawar Paul. Bahkan, seorang pebisnis Spanyol sempat menawar Paul sebesar 30.000 euro (Rp 343 juta) yang akan digunakan sebagai maskot acara berhubungan dengan keahlian memasak.

Namun, Taman Laut Oberhausen memutuskan tetap memelihara Paul sampai akhirnya si gurita peramal tersebut mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar