"Handphone" Pertama dengan Layar Gulung

INOVASI di bidang teknologi informasi memang tak kenal henti. Bosan dengan bentuk handphone yang rigid dan layar paten, kini muncul inovasi baru yang menjadikan layar handphone bisa digulung. Adalah perusahaan Belanda, Polymer Vision, yang melakukan inovasi tersebut melalui produk handphone bernama Readius. Handphone dengan layar selebar lima inci atau 13 cm ini bisa digulung ke dalam badan handphone jika tidak sedang digunakan.

Ukuran dalam keadaan tertutup tak jauh berbeda dengan sebuah smartphone yang tetap nyaman digenggam dengan satu tangan. Namun, saat layar gulungnya ditarik, membuka halaman internet atau mengecek e-mail seleluasa di depan komputer atau notebook mini dengan layar berdiagonal 5 inci. Teknologi yang memungkinkan layar bisa disembunyikan ke dalam handphone tersebut dinamakan Rollable Screen.

Disebutkan, handphone ini menjadi yang pertama di dunia dengan teknologi layar gulung semacam itu. Selain keistimewaan pada layar, handphone berkemampuan 3G ini juga bisa difungsikan sebagai pembaca e-book atau buku digital. Layar Readius memakai material E-Ink yang diklaim membuat nyaman aktivitas membaca di handphone, mirip seperti membaca di kertas biasa. Sayang, layarnya baru dapat menampilkan warna hitam dan putih dan belum dapat menampilkan gambar bergerak. Namun, Polymer Vision saat ini tengah mengembangkan layar warna delapan inci yang dapat menampilkan video.

Readius akan bekerja di jaringan 3G yang mendukung transfer data nirkabel kecepatan tinggi dan sudah mendukung standar POP3 dan IMAP untuk menarik e-mail dari server e-mail di internet. Tidak hanya berfungsi sebagai handphone, Readius dilengkapi mesin pemutar lagu MP3 dan file audio. Memori yang disediakan sudah delapan gigabit.

Untuk navigasi, saat ini baru tersedia delapan tombol langsung yang disebut SimpleTouch. Akan tetapi, model-model berikutnya dijanjikan akan dilengkapi keyboard standar. Baterainya tahan hingga enam kali lipat baterai handphone standar atau 30 jam waktu pakai. "Kami membawa pengalaman e-reading (membaca file elektronik) ke dalam handphone, Anda memperoleh layar lebar untuk membaca, baterai super tahan lama, koneksi tinggi, faktor bentuk dan berat sebuah handphone," ujar Karl McGoldrick, CEO Polymer Vision.

Ia berharap Readius akan berkompetisi ketat dengan iPhone dari Apple atau Kindle, perangkat pembaca e-books yang dikeluarkan Amazon. Harga jualnya masih dirahasiakan, namun produk ini diharapkan dapat dirilis pertengahan tahun 2008.

"Kotak Ajaib" Pendeteksi Longsor

AKHIR tahun lalu, di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah kita dikejutkan kembali oleh "tamu tak diundang" yang selalu datang tanpa mengetuk pintu, bernama longsor. Sebanyak 64 jiwa direnggut serta kerugian miliaran rupiah diderita masyarakat di bawah daerah lereng perbukitan Gunung Lawu.

Walau namanya bencana, bisakah datangnya diketahui lebih awal sehingga manusia bisa bersiap? Sebagai ikhtiar, menyambut "tamu" yang tidak disukai sekalipun, wajib dilakukan. Terutama, longsor yang sangat rentan terjadi di kawasan pegunungan. Lebih-lebih di musim hujan seperti sekarang. Secara tradisional, longsor sebenarnya sudah bisa dideteksi dengan penampakan lahan-lahan yang retak.

Namun, pada beberapa kasus, masyarakat sering tidak terlalu memedulikannya. Oleh karena itu, diperlukan sistem peringatan dini yang lebih mumpuni dan akurat. Setidaknya, gejala-gejala alamiah yang muncul berkaitan dengan bahaya bencana alam bisa dideteksi sedini mungkin dengan harapan kemungkinan evakuasi korban yang lebih baik.

Hal tersebut kemudian menjadi buah pemikiran Irfanur Ilham Febriansyah dan Fajar Wijanarko. Dua orang mahasiswa asal Universitas Teknologi Yogyakarta itu bersama dosen pembimbing mereka, M.S. Hendryawan A., S.T. (menamakan diri Storm) menjadi salah satu finalis Electrical Engineering Award 2007 untuk kategori "elektro teknik untuk peringatan dini dan penanggulangan bencana" yang berlangsung 13 November 2007 lalu di Kampus ITB. Biarpun tak menggondol medali juara, riset mereka yang berjudul Perancangan Sistem Peringatan Dini untuk Bencana Longsor dianggap sebagai yang terbaik oleh juri asal Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dalam situsnya, Ristek.go.id, penelitian yang mereka buat dianggap tidak hanya menampilkan proses pendeteksian bencana longsor, namun juga memasukan fasilitas penyebaran peringatan dini bencana longsor.

Ingatkan warga dengan SMS.Secara umum penelitian terhadap gejala tanah longsor dapat dilakukan dengan memantau salah satu parameter uji yaitu pergeseran tanah. Untuk menghasilkan hasil deteksi yang akurat terhadap pergeseran(displacement) dari sebuah posisi tanah bersifat variabel terhadap satu posisi yang bersifat tetap (fixed), mereka menggunakan perangkat sensor draw wire sensor dalam satu kotak yang ditanam di bawah tanah potensial longsor. Selain murah, teknologi ini sangat efektif karena menggunakan mekanisme bentangan kawat baja fleksibel yang sangat tahan terhadap kondisi alam dengan resolusi pembacaan yang sangat tinggi (orde milimeter).

Dalam kotak tadi disertai perangkat real time clock (RTC) akan dijadikan sebagai acuan dari sebuah peristiwa terhadap waktu (detik, menit, jam, tanggal, bulan, dan tahun). Real time clock akan menyimpan data waktu yang senantiasa berjalan seiring terjadinya beragam peristiwa, sehingga setiap data yang diambil akan didasarkan pada waktu (time base sampling). Setelah melalui dua perangkat tadi, data akan diolah dalam microcontroller yang juga berfungsi sebagai perangkat cerdas pengendali utama semua sistem dalam kotak. Nah, yang mengagumkan, masih dalam kotak yang sama, microcontroller akan meneruskan data pada perangkat modem RF VHF (APRS) yang menerjemahkan data ke dalam bentuk short message service (SMS) ke beberapa nomor yang terkait dengan evakuasi dan mitigasi bencana di daerah tersebut seperti aparat kecamatan dan SAR.

"Blog" (juga) Hasil Karya Cipta

SUATU hari, Pitra Satvika, blogger yang kerap menulis seputar animasi, komik, website, dan multimedia, di alamat http://media-ide.bajingloncat.com/ , menemukan tulisannya di blog orang lain. Tulisannya dikopi dan diakui sebagai tulisan orang tersebut. Ternyata, kejadian penjiplakan itu bukan pertama kalinya dalam sejarah ngeblog-nya. Tak kurang ada sekitar 3 blog yang mengambil tulisannya tanpa pengutipan atau permisi lebih dahulu.

Di blog-nya, kemudian Pitra menambahkan halaman khusus tentang lisensi, yang menyebutkan bahwa artikel-artikelnya, kecuali memang sumbernya disebutkan, adalah sepenuhnya hak cipta blog-nya. "Blog juga hasil karya cipta," kata Pitra pada Kampus.

Omong-omong penjiplakan, mungkin memang sulit dihindari di era serbacepat ini. Semua orang ingin cepat selesai, cepat berhasil, dan seterusnya. Tugas-tugas kuliah bisa saja berasal dari jiplakan tulisan-tulisan yang dipublikasi di internet. Teknologi copy-paste memudahkan hal tersebut.

Namun, ternyata tidak semua blogger keberatan karya tulisannya digunakan oleh orang lain. John F. Papilaya, blogger yang banyak menulis tentang arsitektur (www.smartlandscape.blogspot.com), misalnya, karena sejak awal ingin membagi pengetahuan pada masyarakat, jadi wajar baginya jika artikelnya dijiplak/di-copy paste oleh pembaca. "Malah saya bersyukur ternyata artikel dan informasi dalam artikel saya dapat membantu menambah wawasan orang yang membacanya," kata John.

Beberapa juniornya dari perguruan tinggi tempat ia kuliah dulu, pada saat bertemu dengannya sering berkata bahwa mereka menyimpan beberapa artikelnya sebagai literatur pengetahuan. "Itu suatu kehormatan dapat membantu pendidikan mereka," katanya.

Soal hak cipta tulisan yang ada di blog sendiri, John tidak terlalu mempermasalahkan. Apalagi jika ia mengaitkan dengan era sekarang ini, yakni era open source di mana-mana, maka ruang pengetahuan dan informasi menjadi lebih terbuka dan tersebar. "Tapi alangkah lebih baik jika yang mengambil atau mengopi tulisan, menyertakan sumber berita itu didapat," kata John.

Begitu juga Endah Sulwesi, blogger yang kerap menulis tentang review buku dan sastra di alamat www.perca.blogdrive.com, menuturkan bahwa selama ini ia kerap diminta beberapa majalah kampus yang ingin mengutip isi blog-nya, ada yang mencomotnya untuk tugas kuliah, ada juga buletin sastra atau koran daerah yang kadang meminta memuat review-nya. "Saya sih senang aja kalau karya saya bisa bermanfaat untuk orang lain," kata Endah.

Sebagian blogger memang sadar bahwa hal-hal semacam penjiplakan adalah konsekuensi ketika seseorang memutuskan untuk terbuka dan saling berbagi satu sama lain di dunia internet. Namun, bagaimanapun, mereka tetap membedakan antara penjiplakan dan pengutipan. Pengutipan biasanya mencantumkan hasil karya orang lain dengan izin dari penciptanya atau mencantumkan sumbernya. Pengutipan pun biasanya hanya pelengkap dari hasil karya utama.

"Sebetulnya sih nggak apa-apa mau di-copy paste, asal dia ngasih rujukan link ke aslinya dan dia ikut menambahkan sesuatu di-posting yang dia buat itu. Maksudnya, nggak murni 100% copy paste tanpa memberikan argumen atau opini tambahan," kata Pitra. Senada dengan Endah, yang berkata, "Akan lebih santun dan etis kalau kita permisi dulu kalau ingin ’pinjam` milik orang lain," kata Endah.

Namun jika sudah telanjur ada blogger-blogger yang asal menjiplak, Pitra memilih memakluminya. Bagi dia, biasanya itu blogger pemula. "Ditegur aja, apalagi biasanya hal itu terjadi pada blogger pemula, paling diingetin. Kalau masih ndablek juga, ya saya sebar infonya ke teman-teman blogger lainnya, biar mereka ikutan ngasih comment teguran di blog tersebut. Soalnya kalau belum apa-apa udah ’digebuk’, nanti malah dia kapok nulis blog lagi...," kata Pitra.

Laptop Bikin Susah Tidur


Seiring perkembangan zaman, mengutak-atik gadget seperti laptop sebelum tidur telah jadi fenomena umum. Bahkan, sebagian orang mungkin lupa pada pasangannya karena keasyikan "bergumul" dengan gadget. Namun akibatnya, orang itu bisa susah tidur. Hal ini diungkap dalam penelitian tentang tidur yang berkualitas. Menurut penelitian tersebut, salah satu rahasia tidur nyenyak adalah dengan menyingkirkan segala macam gadget sekurangnya satu jam sebelum tidur. "Memeriksa e-mail sebelum tidur bisa disamakan dengan meminum kopi. Cahaya dari laptop atau blackberry bisa membuat hormon pembantu tidur Anda terganggu," ungkap Dr. Chris Idziwoski dari Edinburgh Sleep Centre Inggris, yang meneliti hal tersebut. Menurut Dr. Chris, dibutuhkan suasana yang santai, tenang, gelap, dan nyaman untuk tidur dengan baik. Oleh karena itu, orang berpotensi tak bisa tidur dengan nyenyak ketika pikirannya tersita dengan mengutak atik gadget sebelum pergi ke alam mimpi. Penelitian ini dilakukan ketika 55 persen orang Inggris diperkirakan tidak punya kualitas tidur yang baik.

Paul, Si Gurita Peramal Mati pada Usia 2,5 Tahun

MASIH ingat dengan Paul, si gurita yang menjadi superstar Piala Dunia 2010 karena jitu menebak setiap laga Jerman? Termasuk meramalkan Spanyol bakal jadi juara dunia dengan mengalahkan Belanda?

Taman Laut Oberhausen, Jerman, mengonfirmasi bahwa Paul telah mati di kolamnya dalam usia 2,5 tahun, Selasa (26/10) pagi waktu setempat.

Juru bicara Taman Laut Oberhausen, Ariane Vieregge, mengatakan, sebelumnya Paul tampak baik-baik saja, tetapi tiba-tiba ditemukan sudah mati di kolamnya. "Normal bagi gurita mati pada usia itu dan Paul meninggal karena sebab alami," ujarnya.

Gurita jenis Octopus vulgaris seperti Paul memang hanya mampu hidup tak lebih dari tiga tahun. Sebelumnya, Paul tinggal di Weymouth, Inggris. Lalu, dia pindah ke Taman Laut Oberhausen, Jerman.

"Selama hidupnya, dia sangat menikmati akuarium tempat dia tinggal. Paul juga telah membuat takjub dunia karena mampu memprediksi hasil pertandingan sepak bola dengan tepat," kata Manajer Sea Life, Stefan Porwoll.

"Kami semua tumbuh secara alami dan dia tentu akan dirindukan banyak orang. Mungkin, kami akan mengubur Paul di lingkungan Sea Life dan membuat monumen tersendiri," ujarnya.

Paul sempat menjadi bahan pembicaraan nomor satu di Twitter, dikenal dengan sebutan "Pulpo Paul". Para pengguna Twitter dari berbagai negara dan bahasa bercuap-cuap mengomentari Paul.

Paul selalu memprediksi kemenangan Jerman pada enam pertandingan, termasuk dua laga sensasional saat tim "Panser" menumbangkan Inggris 4-1 dan Argentina 4-0.

Namun, Paul secara mengejutkan memilih Spanyol yang akan menang saat lawan Jerman pada laga semifinal. Ternyata, ramalam binatang berkaki delapan itu benar.

Paul pun sempat dicaci-maki pendukung Jerman. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa Paul mati dibunuh warga Jerman yang kecewa.

Sebaliknya, beberapa pengguna Twitter pendukung Spanyol sangat mengagumi kemampuan Paul. Bahkan, Pemerintah Spanyol menganugerahi Paul sebagai warga kehormatan Kota Carballino, Spanyol.

Paul pertama kali meramal pada Piala Eropa 2008. Ramalan Paul dua kali meleset. Pertama, pada babak penyisihan grup, 12 Juni 2008. Ketika itu, Paul meramal Jerman menjadi pemenang lawan Kroasia. Kenyataannya, Kroasia yang menang 2-1 atas Jerman.

Lalu, pada pertandingan final di Vienna, Austria. Sehari sebelumnya, 28 Juni 2008, Paul meramalkan Jerman jadi pemenang ditandai dengan Paul duduk di kotak berbendera Jerman sambil memakan kerang. Namun, keesokan harinya, striker Fernando Torres mampu menjebol gawang Jerman yang dijaga Oliver Kahn untuk membawa Spanyol tampil sebagai juara Piala Eropa.

Bagaimana cara meramal Paul? Manajemen Taman Laut Oberhausen menyediakan dua kotak yang ditandai dengan bendera tim yang akan bertanding. Lalu, Paul akan duduk di salah satu kotak untuk mengambil kerang dan memakannya. Kotak yang diduduki Paul yang akan memenangi pertandingan.

Beberapa stasiun televisi, termasuk stasiun televisi Jerman, NTV, selalu menyiarkan secara langsung aksi Paul dalam meramal. Penonton pun bisa melihat langsung aksi Paul tersebut.

Setelah Piala Dunia, banyak taman laut lainnya di seluruh dunia yang menawar Paul. Bahkan, seorang pebisnis Spanyol sempat menawar Paul sebesar 30.000 euro (Rp 343 juta) yang akan digunakan sebagai maskot acara berhubungan dengan keahlian memasak.

Namun, Taman Laut Oberhausen memutuskan tetap memelihara Paul sampai akhirnya si gurita peramal tersebut mati.

Paradoks Fermi: Mencari Keberadaan Alien

Pertanyaan tentang apakah kita sendiri di alam semesta yang luas ini sudah muncul sejak generasi awal umat manusia dan semakin berkembang sejak kita mampu keluar dari manajemen Bumi dan mulai menjelajahi luar angkasa. Kadang kala pertanyaan tersebut tidak dinyatakan secara eksplisit, namun tampak dalam beberapa aspek kehidupan manusia, misalnya dalam karya seni berupa sastra, lagu, buku, ataupun film.

Enrico Fermi, seorang fisikawan kondang, juga pernah melontarkan sebuah pertanyaan yang mempunyai arti yang sama ke hadapan para koleganya ketika sedang bersantap siang di laboratorium Los Alamos. Pada sekitar musim panas tahun 1950 itu, ditemani Emil Konopinski, Edward Teller, dan Herbert York, mereka berdiskusi masalah "piring terbang" dan peradaban di galaksi Bima Sakti.

Memperhitungkan kemungkinan terbentuknya planet yang mirip dengan Bumi, Fermi berpendapat bahwa kebolehjadian munculnya kehidupan cerdas yang mampu mengembangkan teknologi tingkat tinggi dengan meninjau usia galaksi Bima Sakti yang mencapai 13,2 miliar tahun, maka kita dapat berharap peradaban dan koloni di Bima Sakti berjumlah sangat banyak. Sebagai ilustrasi, mari kita anggap jarak antarbintang atau koloni sebesar 10 tahun cahaya (1 tahun cahaya setara dengan jarak sejauh sekitar 9,5 triliun kilometer). Pesawat penjelajah yang digunakan memiliki kecepatan 0,1 kali kecepatan cahaya (kecepatan cahaya sebesar 300.000 kilometer per detik!) dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah koloni serta menyiapkan keberangkatan ke tempat tujuan selanjutnya, katakanlah, sekitar 5000 tahun.

Artinya, kecepatan pembentukan koloni adalah sebesar 0,002 tahun cahaya per tahunnya. Dengan mengetahui garis tengah galaksi Bima Sakti sebesar 100.000 tahun cahaya, maka waktu yang dibutuhkan untuk membentuk koloni di Bima Sakti hanya 50 juta tahun. Menurut standar manusia, interval waktu ini tentu saja sangat panjang. Tetapi, dalam skala waktu geologi maupun kosmos (usia alam semesta 13,7 miliar tahun), interval waktu tersebut singkat sekali. Bila demikian, mengapa sulit bagi kita menemukan teman di salah satu sudut galaksi?

Belum meyakinkan

Berbagai macam pemecahan "paradoks Fermi" ini sudah diajukan sejak dulu, bahkan sebelum munculnya istilah tersebut. Banyaknya kemungkinan jenis pemecahan tersebut diakibatkan oleh sedikitnya informasi yang dimiliki manusia tentang ada tidaknya alien. Kelompok yang menganggap bahwa alien itu ada memunculkan berbagai anggapan tentang alien dan manusia untuk dapat menjelaskan teori tentang eksistensi alien di alam semesta ini.

Pemecahan paradoks Fermi dapat kita bagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok pertama, yang berpendapat bahwa alien sudah berada di Bumi. Kelompok pertama ini masih dirinci lagi atas tiga subkelompok, yakni (1) mereka sudah pernah datang ke Bumi, (2) manusia adalah alien itu sendiri, dan (3) skenario kebun binatang.

Bahwa alien sudah pernah datang ke Bumi, hal ini didukung oleh sejumlah bukti yang dikumpulkan oleh banyak saksi, baik berupa kesaksian, bukti foto, maupun bukti fisik lainnya. Sayangnya, bukti yang ada pada tiap kasus tidak cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa alien itu memang benar-benar ada. Sementara dalam pandangan subkelompok manusia adalah alien, ras manusia saat ini tidak lain sebagai penerus dari peradaban alien generasi awal mula.

Generasi awal alien telah dapat menjelajahi galaksi Bima Sakti dan membangun peradaban di sebuah planet yang mendukung kehidupan. Mereka kemudian pergi mencari tempat hidup yang lain dan membentuk koloni kembali di tempat yang baru. Artinya, Bumi hanyalah salah satu koloni dari sekian banyak koloni peradaban alien tersebut. Teori ini memunculkan pertanyaan, di manakah generasi alien yang hadir sebelum manusia tersebut?

Menurut subkelompok "Skenario Kebun Binatang", alien tersebut sudah berada di Bumi, sementara manusia seolah-olah berada di sebuah kebun binatang atau tempat pertunjukan, di mana manusia menjadi objek tontonan dan alien adalah para penontonnya. Alien dapat melihat manusia, sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka.

Kelompok kedua dalam pemecahan paradoks Fermi beranggapan bahwa alien itu ada, namun belum dapat berkomunikasi dengan manusia. Paling tidak ada empat kemungkinan mengapa hal ini terjadi. Kemungkinan pertama, waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Bumi cukup lama. Meskipun peradaban alien sudah ada di salah satu sudut alam semesta, terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat komunikasi antara kita dengan mereka, misalnya kecepatan cahaya yang terbatas yang membuat pesan yang kita kirimkan melalui gelombang elektromagnetik belum dapat mencapai mereka atau sebaliknya, dan tingkat teknologi yang telah dikuasai yang turut andil dalam menentukan peralatan yang dapat mereka buat untuk menjelajahi alam semesta ini.

Galaksi Bima Sakti sudah berusia 13,2 miliar tahun, apabila ada peradaban yang terbentuk sebelum manusia pastilah peradaban tersebut mempunyai banyak waktu untuk berkembang, melakukan penjelajahan dan membentuk koloni di salah satu bagian galaksi ini. Anehnya, hingga saat ini kita belum menemukan satu pun peradaban dari kemungkinan tersebut.

Kemungkinan kedua, alien sudah mengirim sinyal, tetapi kita tidak tahu bagaimana menangkapnya. Sinyal yang kita peroleh dari alam semesta dapat berupa gelombang elektromagnetik, gelombang gravitasi, dan partikel-partikel. Ada kemungkinan bahwa alien berkomunikasi menggunakan metode yang sama sekali berbeda dengan yang telah kita ketahui.

Kemungkinan ketiga, alien tidak mempunyai keinginan untuk berkomunikasi ataupun melakukan penjelajahan. Dari banyaknya kemungkinan peradaban, masa sih tidak ada satupun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar seperti halnya manusia? Atau sebenarnya mereka dapat melakukan perjalanan dengan wahana yang mereka buat, namun tingginya biaya yang diperlukan membuat sebuah peradaban lebih memilih untuk hidup nyaman di planet asalnya dibandingkan dengan harus menjelajahi daerah asing yang juga tidak dijamin keselamatannya.

Kemungkinan keempat adalah telah hancurnya peradaban alien tersebut. Ada banyak hal yang dapat menghambat bahkan menghancurkan suatu peradaban, semisal penyakit, peperangan, tumbukan benda luar angkasa, maupun supernova.

Kelompok ketiga pemecahan paradoks Fermi berdasar pada anggapan bahwa alien tidak ada. Pemacahan ketiga ini merupakan yang paling mudah dibandingkan dengan dua kelompok sebelumnya. Umat manusia adalah kehidupan tingkat tinggi pertama kali di galaksi Bima Sakti dan karenanya tidak ditemukan adanya peradaban lain.

Planet yang dapat mendukung kehidupan sangat langka karena membutuhkan persyaratan khusus, semisal harus menempati wilayah layak huni (habitable zone), yaitu rentang jarak yang sempit sebuah planet dari bintang induknya yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair. Apabila planet seperti itu dapat terbentuk, munculnya kehidupan tingkat tinggi di sebuah planet pun merupakan suatu hal yang langka. Tengok saja munculnya peradaban manusia di planet Bumi pada bagian akhir dari sejarah evolusi Bumi yang panjang.

Dari sedemikian banyak kemungkinan penjelasan terhadap paradoks Fermi, kita belum dapat meyakinkan bahwa alien terbukti benar-benar ada. Berbagai macam pertanyaan akan mengikuti pembuktian tersebut, sebagian besar adalah pertanyaan yang dapat dikelompokkan ke dalam pertanyaan mengenai sisi ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara pertanyaan lainnya lebih bersifat sosial. Contoh dari pertanyaan tersebut antara lain, apakah tujuan alien datang di Bumi? Apa yang mereka cari? Bagaimana kehidupan di tempat asal mereka? Apakah mereka beragama ataukah tidak? Dewa atau Tuhan apa yang mereka sembah? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan ikutan lainnya.

makhluk istimewa?

Hal menarik yang perlu kita cermati adalah bahwa pembuktian keberadaan alien dapat mengubah pendapat bahwa umat manusia merupakan satu-satunya kehidupan tingkat tinggi di alam semesta ini. Pendapat bahwa manusia dan Bumi merupakan sesuatu yang istimewa sudah runtuh oleh teori heliosentris Copernicus, dikuatkan dengan pemahaman posisi kita di galaksi Bima Sakti sejak era Harold Shapley, dan dipertegas oleh prinsip kosmologi yang menyatakan bahwa tidak ada posisi yang istimewa di alam semesta ini karena homogenitas dan keisotropiannya.

Beberapa fakta lain yang turut mendukung ketidakistimewaan manusia di antaranya, sebagian massa total planet-planet di Tata Surya terkumpul di planet gas raksasa, sementara manusia justru ditemukan hidup di planet Bumi yang merupakan planet batuan. Sebagian besar massa total Tata Surya terkonsentrasi di Matahari, sedangkan manusia tinggal di salah satu planetnya. Sebagian besar materi di alam semesta adalah materi gelap, sementara tubuh kita tersusun atas materi baryonik biasa. Sebagian besar massa materi baryonik berasal dari gas hidrogen dan helium, padahal tubuh manusia tersusun atas unsur-unsur yang lebih berat daripada keduanya. Sebagian besar alam semesta berupa energi gelap, sementara manusia berasal dari materi, dan manusia hidup di alam semesta yang sudah berusia 13,7 miliar tahun, namun kehidupan manusia baru muncul ratusan ribu tahun terakhir.

Kebenaran tentang keberadaan alien justru akan semakin mempertegas posisi manusia di alam semesta. Dibandingkan dengan alam semesta ini, manusia bukanlah sesuatu yang istimewa; manusia tampak kecil dan tidak berarti. Fakta seperti ini dapat membuat manusia menjadi bersifat rendah hati dalam menjalani kehidupannya, namun pada saat yang sama juga tidak perlu membuatnya menjadi rendah diri.

Manusia masih dapat berbuat banyak hal yang berarti, baik dalam skala kecil maupun besar, di dalam kehidupan antarmanusia, manusia dengan lingkungan, ataupun antara manusia dengan "kehidupan" lain dengan ukuran yang jauh lebih kecil seperti partikel elementer, bakteri, nanoteknologi, dan rekayasa genetika.

Aplikasi Wajib untuk Laptop


Laptop merupakan alat bantu yang mampu membantu Anda dalam memperlancar pekerjaan sehingga semakin cepat serta efisien. Jika dilihat dari sisi harga, kian hari harga laptop semakin terjangkau yang memungkinkan hampir semua kalangan bisa membelinya. Apalagi, popularitasnya saat ini kalah dari netbook yang berciri khas memiliki layar jauh lebih kecil serta memiliki ketahanan baterai yang jauh lebih mumpuni. Namun, membeli laptop saja tidak cukup bila kita tidak pernah tahu aplikasi apa saja yang seharusnya ter-install di dalam laptop. Aplikasi yang akan saya ulas ini seluruhnya gratis. Walaupun gratis, tetapi dari sisi fungsinya sudah dapat meningkatkan kenyamanan dan performa laptop Anda.

- TouchFreeze
TouchFreeze adalah aplikasi yang dapat membuat touchpad otomatis dalam kondisi nonaktif sesaat setelah Anda mulai mengetik. Ini berguna saat Anda sering secara tidak sengaja menyentuh touchpad saat sedang asyik mengetik. Selain itu, aplikasi ini sudah langsung otomatis aktif sejak pertama kali di-install. Untuk mengunduhnya bisa Anda dapatkan file installer-nya yang hanya berukuran 251 kb di http://touchfreeze.googlecode.com/files/TouchFreeze-1.0.2.msi

- A.L.A.R.M (A Laptop A/C Removal Monitor)
Jika Anda sering nongkrong di tempat umum dan menggunakan laptop, aplikasi ini wajib adanya. Cara kerjanya, jika seseorang berusaha mengambil laptop dan mencabut kabel power-nya, A.L.A.R.M akan membunyikan suara alarm yang paling nyaring dari speaker laptop. Aplikasi dengan file installer berukuran 638 kb ini bisa Anda dapatkan dengan jalan mengunduhnya di http://prdownloads.sourceforge.net/alarm/alarm101-install.exe?download

- LAlarm (Free Laptop Alarm)
Hampir sama dengan A.L.A.R.M, aplikasi ini menyediakan fasilitas destruksi data jika laptop benar-benar tercuri atau hilang yang secara otomatis menghapus data-data yang penting. Bahkan ada fasilitas untuk mengirimkan peringatan melalui SMS dan e-mail jika perangkat berada dalam kondisi yang tidak aman. File installer berukuran 970 kb bisa diunduh di http://www.lalarm.com/en/LAlarm57.exe.

- Battery Care
Aplikasi ini berfungsi untuk memantau informasi baterai secara detail hingga ketahanan baterai yang digunakan. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan pemantau temperatur prosesor dan harddisk. Fasilitas ini memberi peringatan jika suatu waktu ada kondisi suhu yang memungkinkan membuat laptop menjadi bermasalah. File installer-nya berukuran 1,4 MB bisa diunduh di http://www.softpedia.com/progDownload/BatteryCare-Download-131817.html

- Connectify
Dengan aplikasi gratis ini, laptop Anda bisa disulap menjadi hotspot. Pastikan notebook Anda terkoneksi dengan internet, dan koneksi internet tersebut dapat dibagikan ke peranti genggam lainnya seperti PDA, smartphone, atau konsol game. Ada juga fasilitas enkripsi sehingga tak sembarang orang bisa masuk dan menerobos koneksi. Kelemahannya, aplikasi ini hanya kompatibel dengan Windows 7. Untuk mengunduh file installer-nya yang berukuran 1,45 MB ini, Anda bisa mendapatkannya di http://tiny.cc/jt3qf

- SDExplorer
Data di laptop Anda kini bisa di-backup secara online. Aplikasi ini akan mencadangkan data laptop Anda ke situs file backup Windows Live SkyDrive, di mana Anda bisa mendaftarkan diri secara gratis dan memperoleh kapasitas backup sebesar 25GB secara cuma-cuma. Jika laptop lenyap, Anda tinggal mengunduh data tersebut dari akun Anda di Windows Live SkyDrive dari komputer mana pun. File installer-nya bisa Anda dapatkan di http://www.cloudstorageexplorer.com/download/2.1.1.125/SDExplorer21.exe

-WeFi
Laptop zaman sekarang pasti sudah dilengkapi dengan fasilitas WiFi. Melalui bantuan aplikasi WeFi, urusan berkoneksi dengan hotspot menjadi jauh lebih mudah. Aplikasi ini akan mencari dan langsung mengoneksikan laptop Anda ke hotspot gratis yang ada di sekitar Anda. Aplikasi ini memiliki komunitas yang akan men-share lokasi-lokasi hotspot gratis di seluruh dunia. Serunya lagi, lewat aplikasi yang bertampilan seperti Yahoo! Messenger ini, Anda dapat ber-chat ria dengan teman yang juga sesama pengguna WeFi. Anda tertarik? Untuk mengunduhnya ada di http://www.wefi.com/d/?type=win

- Avanquest (Connection Manager)
Manajemen untuk mengelola koneksi di laptop bisa dilakukan dengan mudah bila menggunakan aplikasi ini. Jika masuk ke jaringan LAN di kantor misalnya, aplikasi ini akan langsung bisa mengeset laptop untuk menggunakan jaringan dan periferal yang terhubung ke LAN tersebut. http://www.avanquest.com/redirections/avanquest/ACM_master_AQUS.htm.

- Magix PX (Check & Tuning Free)
Aplikasi ini bermanfaat untuk mengecek laptop Anda yang suatu saat bermasalah tanpa diduga. Ia mampu menganalisa masalah sekaligus menyingkirkannya dari laptop Anda. Aplikasi yang berjalan di belakang layar ini akan terus memonitor kondisi sistem sehingga aplikasi ini dapat langsung mendiagnosis, memperbaiki eror dan mempercepat lagi kinerja sistem yang mulai melambat. File installer-nya yang berukuran 3,41MB bisa Anda peroleh di http://bit.ly/bzX79P .

- CoolKeys
Aplikasi ini dapat membantu Anda untuk membuka file dan folder yang sering digunakan tanpa perlu menggunakan bantuan mouse. Anda dapat mengeset tombol cepat keyboard untuk mengakses file, folder, system action, sampai link internet yang sering digunakan. Aplikasi ini sangat membantu bagi Anda yang mungkin merupakan salah satu dari sekian banyak pengguna laptop yang membenci keberadaan fasilitas touchpad di laptop. Untuk mengunduhnya bisa langsung akses ke http://www.simpletools.co.in/thankyou.php.

Carl Edward Sagan (1934¬1996) Pakar Biologi Luar Angkasa

Carl Sagan, sebagaimana astronom pada umumnya, memang tidak menghasilkan penemuan di bidang rekayasa yang membuat hidup menjadi lebih mudah. Meskipun demikian, nama Carl Sagan seolah telah menjadi "jaminan mutu" bagi kegiatan pencarian eksistensi kemanusiaan di alam semesta melalui kepiawaiannya dalam melakukan popularisasi sains dan membawanya ke ruang publik secara menyenangkan, baik melalui kuliah umum, buku-buku populer maupun serial televisi yang sukses luar biasa.

Meski bidang riset Sagan cukup luas, mulai dari astronomi, kosmologi hingga filsafat sains, minatnya terutama pada asal usul kehidupan di Bumi dan kemungkinan kehadiran kehidupan di tempat lain di alam semesta, yang dikenal sebagai eksobiologi. Pada tahun 1960-an, Sagan sukses memodifikasi eksperimen ilmiah Stanley Miller dan Harold Urey yang telah lebih dulu berhasil menyintesis asam amino dan asam hidroksi dari campuran metana, amonia, uap air, dan hidrogen di laboratorium.

Alih-alih menggunakan hidrogen seperti pendahulunya, Sagan menambahkan hidrogen sulfida ke dalam bahan campuran dan menyinarinya pula dengan cahaya ultraviolet selain lucutan listrik untuk menyimulasikan efek cahaya Matahari. Eksperimen hasil modifikasi Sagan ternyata mampu membentuk asam amino dan beberapa macam gula termasuk asam nukleat. Asam nukleat dikenal sebagai substansi dasar kehidupan yang bertanggung jawab atas pewarisan karakteristik genetik dan memacu pembentukan protein-protein tertentu. Baik pekerjaan Miller, Urey, maupun Sagan berhasil menunjukkan kehadiran material kimiawi di awan Bumi saat purba, sejauh berada di bawah kondisi yang sesuai, dapat bergabung untuk membentuk apa yang oleh ilmuwan disebut sebagai the building blocks of life.

Saat sedang menyelesaikan studi doktoralnya, Sagan turut serta dalam program eksplorasi keplanetan milik NASA (National Aeronautics and Space Administration), mulai dari misi Mariner, Pioneer, Voyager hingga misi Galileo. Sagan pula yang membantu mendesain prasasti logam yang dibawa oleh wahana Pioneer 10 dan 11 yang menggambarkan ras manusia dan posisi Bumi tempat tinggalnya di tata surya.

Sagan mengawali riset besar pertamanya tentang permukaan dan atmosfer Venus pada awal 1960-an. Dengan elegan Sagan menunjukkan, anggapan banyak ilmuwan kala itu yang meyakini bahwa suhu permukaan Venus cukup nyaman bagi manusia adalah salah. Melalui model matematika atmosfer Venusnya yang menjadikan emisi yang dihasilkan planet sebagai alat ukur yang akurat tentang temperatur permukaannya, Sagan justru mampu membuktikan bahwa temperatur permukaan Venus terlampau panas untuk dapat ditoleransi manusia (lebih dari 400 derajat Celsius!).

Kontribusi Sagan lainnya dalam studi keplanetan adalah penjelasannya tentang penyebab hadirnya variasi warna di permukaan Planet Mars. Alih-alih mendukung pendapat bahwa variasi tersebut sebagai bukti adanya aktivitas kehidupan di planet Merah, Sagan justru menyarankan bahwa daerah berwarna gelap di Mars yang terlihat dari Bumi tidak lain adalah bukit-bukit yang digerus oleh angin Martian yang membawa terbang partikel-partikel debu halus dengan warna yang lebih terang ke lembah-lembah. Teori ini berhasil dikonfirmasi kemudian oleh wahana Mariner 9 yang dikirimkan ke Mars.

Bersama ilmuwan Amerika lainnya, Paul dan Anne Ehrlich, pada 1980-an Sagan memformulasikan gagasan nuclear winter yang dilatarbelakangi studinya tentang atmosfer Bumi yang intensif sejak satu dekade sebelumnya. Bersama koleganya, Sagan berteori bahwa ledakan tidak sampai setengah dari jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki Amerika Serikat dan Rusia dapat melontarkan abu dan debu yang sangat tebal ke atmosfer yang mampu menghalangi sinar Matahari hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Efek ini terutama akan dirasakan di Bumi belahan utara.

Terhalangnya sinar Matahari akan memicu musnahnya kehidupan tumbuh-tumbuhan dan iklim pun berubah menjadi lebih dingin. Lapisan ozon kemungkinan besar juga akan terpengaruh yang akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut akibat penetrasi radiasi ultraviolet Matahari. Seperti halnya efek kartu domino, peradaban manusia pun dapat hilang akibat bencana berkepanjangan ini. Meski pada tahun 1985 memperoleh pengakuan dari Departemen Pertahanan AS perihal keabsahan konsep yang diajukan, dikatakan bahwa proposal tersebut tidak akan memengaruhi kebijakan pertahanan. Dilahirkan 9 November 1934 di salah satu kota paling sibuk di dunia, New York, Sagan memperoleh gelar sarjana fisikanya dari University of Chicago pada 1955. Selang lima tahun kemudian, diperolehnya gelar doktor bidang astronomi dan astrofisika dari universitas yang sama. Sejak tahun 1960 hingga 1962 menjadi rekan peneliti di University of California, Berkeley, dilanjutkan mengajar di Harvard University sampai dengan tahun 1968 sekaligus melakukan penelitian di Smithsonian Astrophysical Laboratory. Pada 1968, Sagan hijrah ke Cornell University di Ithaca, New York dan menjabat sebagai Direktur Laboratory for Planetary Studies. Pada tahun 1970, tokoh dalam popularisasi sains ini menjadi profesor astronomi dan sains antariksa di Cornell University, posisi yang dipegangnya sampai wafat pada 20 Desember 1996.

Meski disibukkan dengan aktivitasnya sebagai ilmuwan, Sagan tetap mendedikasikan waktu yang dimilikinya untuk menghadirkan sains ke ruang publik. Dalam pandangannya, khalayak luas berhak mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari penelitian yang dibiayai oleh pajak rakyat. Pada 1978, Sagan memperoleh penghargaan Pulitzer untuk bukunya The Dragons of Eden: Speculations on the Evolution of Human Intelligence. Buku-buku populer karyanya yang lain adalah Broca’s Brain: Reflections on the Romance of Science (1979), novel Contact (1985), Pale Blue Dot (1994), dan The Demon-Haunted World (1996).

Pada 1980, Sagan sempat membintangi acara televisi bertajuk "Cosmos", sebuah acara televisi berseri yang populer di Amerika Serikat. Beberapa bulan sepeninggalnya, diluncurkan sebuah film yang dibintangi aktris ternama Jodie Foster yang digarap berdasarkan novel Contact-nya. Bersama I.S. Shklovsky (astrofisikawan Rusia) dan Hermann Oberth (matematikawan dan insinyur peroketan kelahiran Rumania), Carl Sagan termasuk sedikit ilmuwan yang menaruh perhatian terhadap kemungkinan kehadiran "astronaut purba" di Bumi sejak dulu sebagaimana digagas dalam Paleocontact Theory.