Peta Awal Pemekaran Provinsi Gorontalo |
Pada masa pra Islam kelompok-kelompok (linula) dalam masyarakat Gorontalo telah
memiliki kebudayaan sebagaimana kelompok-kelompok masyarakat lain di dunia.
Kebudayaan masyarakat pada waktu itu didasarkan pada falsafah hidup yang
bersumber dari sifat-sifat alam. Di atas sifat-sifat alam yang melembaga dalam
kehidupan masyarakat melalui sosialisasinya dengan alam, masyarakat mempercayai
adanya Dotumo yang bersifat gaib yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam
mengatur kehidupan alam semesta. Unsur-unsur alam yang utama, yang
sifat-sifatnya mengilhami filosofi kehidupan masyarakat, yakni:
- huta (tanah)
- taluhu (air)
- dupoto (angin)
- tulu (api)
Tanah dan air
sebagai tempat hidup dan diapakan pun tetap dengan sabar menghidupi semua
makhluk baik manusia, alam flora dan alam fauna tetapi tidak tinggi hati alias
selalu merendahkan diri (mencari tempat yang rendah). Angin yang juga memberi
nafas kehidupan bagi semua makhluk dan selalu membantu amanat pemerataan
rakhmat (hujan) dari yang Maha Kuasa memiliki sifat yang khas yakni memberi
kehidupan makhluk, tanpa pilih kasih, sebagai ajaran rasa kebersamaan,
keterbukaan dan kesetiakawanan sosial. Api yang memberi kemasakan makanan umat
manusia, memberi semangat hidup dan mengajarkan sikap mawas diri atau
hati-hati.