Kebudayaan Pra Islam Linula Gorontalo


Peta Awal Pemekaran Provinsi Gorontalo
Pada masa pra Islam kelompok-kelompok (linula) dalam masyarakat Gorontalo telah memiliki kebudayaan sebagaimana kelompok-kelompok masyarakat lain di dunia. Kebudayaan masyarakat pada waktu itu didasarkan pada falsafah hidup yang bersumber dari sifat-sifat alam. Di atas sifat-sifat alam yang melembaga dalam kehidupan masyarakat melalui sosialisasinya dengan alam, masyarakat mempercayai adanya Dotumo yang bersifat gaib yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengatur kehidupan alam semesta. Unsur-unsur alam yang utama, yang sifat-sifatnya mengilhami filosofi kehidupan masyarakat, yakni:
  1.  huta (tanah)
  2. taluhu (air)
  3.  dupoto (angin)
  4. tulu (api) 
Tanah dan air sebagai tempat hidup dan diapakan pun tetap dengan sabar menghidupi semua makhluk baik manusia, alam flora dan alam fauna tetapi tidak tinggi hati alias selalu merendahkan diri (mencari tempat yang rendah). Angin yang juga memberi nafas kehidupan bagi semua makhluk dan selalu membantu amanat pemerataan rakhmat (hujan) dari yang Maha Kuasa memiliki sifat yang khas yakni memberi kehidupan makhluk, tanpa pilih kasih, sebagai ajaran rasa kebersamaan, keterbukaan dan kesetiakawanan sosial. Api yang memberi kemasakan makanan umat manusia, memberi semangat hidup dan mengajarkan sikap mawas diri atau hati-hati.